RSS Feed (xml)
Medan, (Analisa). Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melangsungkan seminar pengembangan energi bersih di Sumatera Utara (Sumut) di hotel JW Marriot, Medan, Selasa.
Lokakarya yang dibuka Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu diwakili Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Sumut, Ir Untungta Kaban MAppSc, ini hasil kerja sama Pemprovsu, Konsulat AS di Medan, dan pihak terkait lainnya. Seminar merupakan bagian dari proyek Pengembangan Energi Bersih Indonesia (Indonesia Clean Energy Development/ICED) di daerah yang segera diluncurkan.
Kaban yang membacakan sambutan tertulis Plt Gubsu mengatakan, Sumut merupakan salah satu provinsi yang kaya sumber energi baru dan terbarukan atau energi bersih. Di antara potensi itu ialah panas bumi, matahari, angin, dan lainnya.
Akan tetapi, potensi itu belum optimal pemanfaatannya. Padahal, Sumut memiliki kebutuhan energi cukup besar, misalnya di sektor ketenagalistrikan.
Sebagai gambaran, hingga saat ini rasio elektrifikasi di Sumut baru 78 persen lebih. Jumlah desa yang sudah dialiri listrik 4.874 desa, sekitar 84 persen lebih. Sementara, desa yang belum dialiri listrik mencapai 870 desa.
Pemerintah daerah, khususnya pemerintah provinsi, telah berusahan memanfaatkan potensi ini. Program yang dilakukan di antaranya membangun berbagai pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro di daerah-daerah.
Namun demikian, ingatnya, untuk pemanfaatan berbagai potensi energi baru dan terbarukan tersebut, menurut Gubsu, dibutuhkan peran swasta dan masyarakat sendiri.
"Pengelolaan energi baru dan terbarukan ini bisa memberi nilai tambah bagi upaya mencapai kesejahteraan masyarakat," katanya.
Manfaat ICED
Sementara, dalam seminar yang dihadiri Konsul AS di Medan, Kathryn A Crockart; dan USAID Mission Director, Glenn Anders; itu, Chief of Party ICED USAID, Bill Meade, memaparkan tentang proyek ICED ini.
Dia antara lain menyampaikan, program pengembangan energi bersih ini dirancang untuk membantu meningkatkan akses kepada pasokan energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor energi.
Program ini diimplementasikan melalui program-program utama badan atau lembaga pemerintah yang menjadi mitra ICED, yaitu Direktorat Jenderal Eenergi Barudan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, PT PLN (Persero), dan pemerintah daerah di tiga provinsi yang dipilih, yaitu Aceh, Sumut, dan Riau.
Hasil yang diharapkan dari program yang dimulai Maret 2011 dan rampung September 2014 ialah mengrangi 4 juta ton emisi karbondioksida di sektor energi dan peningkatan akses sebanyak 1,2 juta jiwa dalam energi bersih. Selain itu untuk mengurangi subsidi energi sebesar 250 juta dolar AS baik langsung maupun tidak langsung.
Disebutkannya, ICED memiliki lima komponen program yang saling terkait. Kelimanya ialah memajukan kebijakan sektor energi dan koordinasi; meningkatkan pembangunan proyek energi bersih; meningkatkan kepasitas institusional dan cakupan masyarakat; menyediakan program dukungan dan integrasi; dan program hibah skala kecil.
Seminar sehari ini menampilkan narasumber dari ilmuwan, badan usaha milik pemerintah (BUMN), perbankan, swasta, dan ICED-USAID sendiri.
Kaban yang membacakan sambutan tertulis Plt Gubsu mengatakan, Sumut merupakan salah satu provinsi yang kaya sumber energi baru dan terbarukan atau energi bersih. Di antara potensi itu ialah panas bumi, matahari, angin, dan lainnya.
Akan tetapi, potensi itu belum optimal pemanfaatannya. Padahal, Sumut memiliki kebutuhan energi cukup besar, misalnya di sektor ketenagalistrikan.
Sebagai gambaran, hingga saat ini rasio elektrifikasi di Sumut baru 78 persen lebih. Jumlah desa yang sudah dialiri listrik 4.874 desa, sekitar 84 persen lebih. Sementara, desa yang belum dialiri listrik mencapai 870 desa.
Pemerintah daerah, khususnya pemerintah provinsi, telah berusahan memanfaatkan potensi ini. Program yang dilakukan di antaranya membangun berbagai pembangkit listrik tenaga surya dan mikrohidro di daerah-daerah.
Namun demikian, ingatnya, untuk pemanfaatan berbagai potensi energi baru dan terbarukan tersebut, menurut Gubsu, dibutuhkan peran swasta dan masyarakat sendiri.
"Pengelolaan energi baru dan terbarukan ini bisa memberi nilai tambah bagi upaya mencapai kesejahteraan masyarakat," katanya.
Manfaat ICED
Sementara, dalam seminar yang dihadiri Konsul AS di Medan, Kathryn A Crockart; dan USAID Mission Director, Glenn Anders; itu, Chief of Party ICED USAID, Bill Meade, memaparkan tentang proyek ICED ini.
Dia antara lain menyampaikan, program pengembangan energi bersih ini dirancang untuk membantu meningkatkan akses kepada pasokan energi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor energi.
Program ini diimplementasikan melalui program-program utama badan atau lembaga pemerintah yang menjadi mitra ICED, yaitu Direktorat Jenderal Eenergi Barudan Energi Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, PT PLN (Persero), dan pemerintah daerah di tiga provinsi yang dipilih, yaitu Aceh, Sumut, dan Riau.
Hasil yang diharapkan dari program yang dimulai Maret 2011 dan rampung September 2014 ialah mengrangi 4 juta ton emisi karbondioksida di sektor energi dan peningkatan akses sebanyak 1,2 juta jiwa dalam energi bersih. Selain itu untuk mengurangi subsidi energi sebesar 250 juta dolar AS baik langsung maupun tidak langsung.
Disebutkannya, ICED memiliki lima komponen program yang saling terkait. Kelimanya ialah memajukan kebijakan sektor energi dan koordinasi; meningkatkan pembangunan proyek energi bersih; meningkatkan kepasitas institusional dan cakupan masyarakat; menyediakan program dukungan dan integrasi; dan program hibah skala kecil.
Seminar sehari ini menampilkan narasumber dari ilmuwan, badan usaha milik pemerintah (BUMN), perbankan, swasta, dan ICED-USAID sendiri.
__._,_.___
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment