Jakarta - TAMBANG. Duta Besar Republik Korea untuk Republik Indonesia, Kim Young-Sun menyampaikan negaranya sangat berkeinginan untuk berinvestasi di Indonesia. Khusus untuk sektor energi, energi baru dan terbarukan menjadi salah satu fokus utama investasi Korea Selatan tanpa melibatkan nuklir.
"Kita tertarik untuk investasi di green energy dan renewable energy karena itu sangat kompetitif bagi kita," ucap Kim usai melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin 14 November 2011.
Meski demikian, disampaikan Kim, dalam pertemuannya dengan Kementerian ESDM hari ini, pihaknya belum banyak membicarakan hal-hal spesifik terkait proyek-proyek pengembangan energi. Termasuk jenis energi apa yang akan difokuskan Korsel untuk melakukan investasi.
"Minggu ini presiden kita akan datang ke Bali (KTT ASEAN-red) dan tentunya akan ada agenda pembicaraan mengenai rencana investasi ini. Energi sebagai sektor yang potensial tentu akan menjadi bagian agenda," jelasnya.
Kim mengatakan Korea Selatan juga tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, industri baja, ektronik, garmen, sepatu, dan pembangkit.
"Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk kita bisa terus mengembangkan kerjasama dalam periode yang panjang," jelasnya.
Sementara itu, dari agenda kerjasama yang cukup padat antara pemerintah Korea dan Indonesia, nuklir tidak menjadi salah satu topik pembicaraan. Padahal baru-baru ini negara ginseng tersebut begitu antusias memperkenalkan teknologi nuklirnya ke negara-negara tetangga. Kepada Indonesia, dalam pertemuan ketiga Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) yang berlangsung 25-26 Maret 2010 di Seoul, Korea bahkan menyatakan harapannya untuk dapat melanjutkan kerja sama mensosialisasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.
"Untuk pembicaraan kerjasama investasi antar pemerintah kali ini, kami tidak membahas tentang nuklir," tegasnya.
Sementara itu, saat diminta pendapatnya, Wakil Menteri ESDM Widjadjono Partowidagdo membenarkan bahwa Korea Selatan memang ingin melakukan banyak investasi di Indonesia. Di sektor energi, menurut Widjadjono, Korsel cukup tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU).
"Salah satu yang mereka incar mungkin dalam pembangunan receiving terminal yang di Semarang," pungkasnya.
"Kita tertarik untuk investasi di green energy dan renewable energy karena itu sangat kompetitif bagi kita," ucap Kim usai melakukan pembicaraan dengan pihak Kementerian ESDM, di Jakarta, Senin 14 November 2011.
Meski demikian, disampaikan Kim, dalam pertemuannya dengan Kementerian ESDM hari ini, pihaknya belum banyak membicarakan hal-hal spesifik terkait proyek-proyek pengembangan energi. Termasuk jenis energi apa yang akan difokuskan Korsel untuk melakukan investasi.
"Minggu ini presiden kita akan datang ke Bali (KTT ASEAN-red) dan tentunya akan ada agenda pembicaraan mengenai rencana investasi ini. Energi sebagai sektor yang potensial tentu akan menjadi bagian agenda," jelasnya.
Kim mengatakan Korea Selatan juga tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur, industri baja, ektronik, garmen, sepatu, dan pembangkit.
"Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk kita bisa terus mengembangkan kerjasama dalam periode yang panjang," jelasnya.
Sementara itu, dari agenda kerjasama yang cukup padat antara pemerintah Korea dan Indonesia, nuklir tidak menjadi salah satu topik pembicaraan. Padahal baru-baru ini negara ginseng tersebut begitu antusias memperkenalkan teknologi nuklirnya ke negara-negara tetangga. Kepada Indonesia, dalam pertemuan ketiga Indonesia-Korea Energy Forum (IKEF) yang berlangsung 25-26 Maret 2010 di Seoul, Korea bahkan menyatakan harapannya untuk dapat melanjutkan kerja sama mensosialisasikan pembangkit listrik tenaga nuklir di Indonesia.
"Untuk pembicaraan kerjasama investasi antar pemerintah kali ini, kami tidak membahas tentang nuklir," tegasnya.
Sementara itu, saat diminta pendapatnya, Wakil Menteri ESDM Widjadjono Partowidagdo membenarkan bahwa Korea Selatan memang ingin melakukan banyak investasi di Indonesia. Di sektor energi, menurut Widjadjono, Korsel cukup tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan Floating Storage and Regasification Unit (FSRU).
"Salah satu yang mereka incar mungkin dalam pembangunan receiving terminal yang di Semarang," pungkasnya.
__._,_.___
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
MARKETPLACE
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment