RSS Feed (xml)
Saya ingin menanggapi bbrp email sebelumnya (tanggapan saya diwarnai biru).
1. Pak Lapen Pajeksan quote:
Kalo anda bekerja di dlm negeri maka sampe 100thn lg pun saya pikir gaji nya tdk akan setara dgn expat yg bekerja di indo.
misal sama2 OIM (Offshore Installation Manager): yg expat di indo munkin dapat 1000 usd per day ++ sedang OIM org indo yg kerja di indo sambil jungkir balik pun gak bakalan dpt segitu.
Kita mungkin tidak perlu menuntut setara dgn expat bule, tapi bila memang bisa diperjuangkan, why not? Angka di atas $1000/day sudah berhasil ditembus oleh orang kita yg kerja di Indonesia pak, job di offshore.
Gaji kita minimal harus setara dgn expat India, Philipina, Malaysia. Dan pendatang2 ini mesti dikurangi jumlahnya. Toh, namanya oil business di seluruh dunia sama kok, hampir semua budget dihitung dlm US $, nilai kontrak rig per day di dunia sama dimana2.
2. Pak Asika Yudha quote: Saya rasa ini terjadi di semua negara dimana gaji kary. lokal lebih kecil dari pada expat.
Di timur tengah terbalik pak. Di UAE & Qatar, orang lokal gajinya di atas expat.
3. Pak Sandi Surgem quote:
Mungkin terdengar tidak nasionalis .. tapi salah satu solusinya adalah : kuliah S2 di australia / eropa / us,, lulus kerja disana , jadi Permanent Resident , Setelah 5 tahun jadi citizen sana.. Balik lagi ke Indo,, udah jadi expat di Indo,, gajinya sama kayak bule...
4. Pak Iwan Saputra quote:
Sebenarnya ini masalah kurs rupiah terhadap dollar yang rendah saja membuat expart bisa lebih besar gajinya daripada orang Indonesia. Coba kalau kurs Rp. 100 sama USD 10, tentunya gaji expart yang kerja di Indonesia tidak sebesar sekarang.
Anggap seorang bule di Indonesia punya gaji $ 40,000/bln (kurs Rp 9.000/$ US --> Rp 360.000.000/bln).
Bila dia tinggal di Indonesia, tentu akan terpengaruh dgn nilai rupiah krn dia membelanjakan sebagian gajinya di Indonesia. Bila dia seorang kontraktor asing dgn schedule 1 bulan kerja/1 bulan off misalnya (seperti Company Man di drillling rig), dia tetap akan bisa hidup enak di negaranya (Eropa/US misalnya), tidak masalah mau berapa nilai tukar rupiah kita terhadap dollar.
Jadi adalah sebuah usulan yg bagus bila issue ini kita angkat ke sebuah forum dan kita undang org2 yg berkepentingan (pemerintah, pengusaha, management perusahaan, HRD, dll), dgn follow up-nya berupa Undang Undang. Seperti yg sudah banyak disebutkan, bila gaji2 kita di negara sendiri cukup memuaskan (tdk lagi pusing mikirin kontrakan rumah, biaya sekolah anak, rumah sakit, dll) tentu akan menimbulkan "multiply effect" secara ekonomi, akan terimbas ke tetangga2, pasar, saudara di kampung, dll..dll..
Tentunya kita tetap harus bersyukur, tapi kita mesti memperjuangkan apa yg berhak kita dapatkan. Bukannya kita mengeluh dgn situasi yg ada, tapi inilah bagian dari ikhtiar kita.
Salam,
(7 thn lalu pernah merasakan gaji Rp 40.000/day, basic Rp 600.000/month..Alhamdulillah)
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment