Pak Munari
Saya setuju dengan Pak Munari untuk suatu perubahan ke yang lebih baik butuh pengorbanan dan tinggal goverment willingness yg di butuhkan karena ada istilah " Memberi Batulah Kemudian Mengambil "
Saya lebih setuju pula dengan perumpamaan Lebih Cepat Lebih Baik....hehehhee BBG
salam
Prajudi
________________________________
Dari: "M.Munari,ST Simon" <mmunarist@yahoo.com>
Kepada: "Migas_Indonesia@yahoogroups.com" <Migas_Indonesia@yahoogroups.com>
Dikirim: Selasa, 11 Oktober 2011 22:57
Judul: Re: [Oil&Gas] Strategi mengurangi Subsidi BBM (khususnya utk Transportasi)Aka lebih baik pemerintah sekarang berpikir bagaimana mengoptimalkan pemakaian BBG, dengan cara mengkonversi penggunaan BBM ke BBG sebagai bahan bakar seluruh moda transportasi baik roda empat ataupun roda dua sekaligus untuk moda angkutan laut (small boat). Memang mengubah mindset masyarakat tentang perubahan pemakaian BBM ke BBGakan membutuhkan "sedikit" pengorbanan. Serta akan muncul "suara-suara sumbang" seperti:
Urung rembug,
Daripada pemerintah bingung masalah bagaimana melakukan strategi yang optimal dengan BBM ini.. mau dikutak-katik bagaimanapun kalau harga di pasaran internasional tetap saja "gak nyambung".
* Cadangan Gaslebih banyak dari Cadangan Minyak
"apa mobilnya bisa lari kencang?" atau
" kalau habis mengisi dimana?", serta
" Gas..? apa tidak berbahaya buat kendaraan saya?"
"penghematan BBG cuma kecil pak.."
'Harga converter kit mahal pak.. kami tidak punya dana untuk pembelian alat itu"
Potensi Pemakaian BBG di Indonesia
* Teknologi konversi dari BBM (premium, solar) ke BBG telah tersedia dengan tersedia converter kit di pasaran, Masalah perhitungan dan efisiensi sebenarnya dapat di-set dengan mengatur Wobb index-nya serta konversi diameter nozzle dengan melihat perbandingan SG dari masing-masing suplai bahan bakarnya.
* Teknologi Gas storage (baik berupa tabung Gas convensional 3 kg / 12 kg ataupun tabung fibrosteel untuk CNG) sudah ada di pasaran.
* SPBG-SPBG sudah banyak tersedia walau belum menjangkau semua wilayah dan keberadaannya untuk sementara waktu bisa disubstitusi dengan CNG storage modul (CNG Truck) sebagai mother station. Untuk pemenuhan BBG (CNG) bagi kapal-kapal motor nelayan dapat menempatkan CNG Truck di TPI-TPI (tempat pelelangan ikan) yang bekerja sama dengan koperasi kelola mina terdekat atau departemen terkait.Daripada untuk mensubsidi BBM yang pada akhirnya takkan pernah tepat sasaran dan tidak tepat hasil, lebih baik dana subsidi diperuntukkan untuk pembelian converter kit dantabung BBG atau tabung CNG secara massal untuk kalangan menengah ke bawah. Untuk kalangan menegah ke atas diwajibkan untuk membeli secara swadaya.
Sekarang tinggal bagaimana caranya pemerintah bisa menyediakan Converter kit secara massal serta menyediakan layanan konversi di masing-masing daerah.
Dari sisi ke-ekonomisan jauh lebih menjanjikan. Asal pemerintah mau "meluangkan" diri untuk memikirkan bagaimana caranya "mensosialisasikan" konversi BBM ke BBG kepada seluruh rakyat Indonesia. Serta bagaimana caranya agar stock dan persediaan
Lebih lanjut jika program dapat ini tercapai pemerintah akan menghemat banyak uang.
Terakhir.. Jer Basuki Mawa Bea.. Ingin sukses butuh suatu pengorbanan...!!!
Attachment(s) from Aditytianto
1 of 1 File(s)
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment