Memang bangsa yg penuh ironi, "jika gambar AFC saja bisa direvisi
kenapa agreement Freeport, tangguh tidak bisa direvisi?" toh yg
menandatangani hanya segelintir manusia yg mengatasnamankan bangsa
indonesia. "Ironi". Semoga di Donggi tidak seperti kasus sebelumnya.
Mungkin definisi bangsa indonesia sudah tidak pas lagi, rakyat
bintuni, papua, aceh saya kira tidak merasa senasib dgn kita karena
dijajah belanda. tapi karena dijajah oleh koruptor2.
Saya dulu ingat sewaktu pak Dahlan iskan mau dianggkat jadi dirut PLN
banyak yg meragukan kapasitasnya karena bukan orang teknik dan tidak
mengerti masalah listrik. inilah hasil didikan londo dan kumpeni VOC
selama 3.5 abad, diciptakan image dan digiring bahwa orang pinter itu
masuk teknik, shg sisi ilmu sosial dihuni orang yg menurut image
masyarakat kurang pintar sehingga banyak orang yg tidak peduli dgn
perkembangan sosial. padahal kita juga perlu orang2 pintar di bidang
sosial. --->entah karena gaji juga berpengaruh"?"
Terbalik saat saya ingat dulu kampanye foke yg mengatakan "ahlinya
jakarta" hehehe...ya hasilnya silahkan dinilai sendiri.
jika pak Dahlan betul2 iklas dalam membangun negara, do'a saya selalu
menyertai bapak.
Salam
Structure Eng.
Pada tanggal 30/08/11, pagaralam_ind <pagaralam@gmail.com> menulis:
>
>
> --- In Migas_Indonesia@yahoogroups.com, Zulkifli <zulhan8@...> wrote:
>>
>> Dear pak Dirman,
>>
>> Berbenah di Infrastruktur melalui APBN berat pak, karena sebagian besar (
>> lebih dari 70%) buat gaji pegawai, menstimulus perusahaan swasta agar ikut
>> aktif merupakan solusi, tapi yang namanya swasta motivasinya pasti
>> profit...dan untuk itu daya tarik pulau jawa masih sangat
>> menggiurkan...artinya pulau jawa memang banyak gulanya, sehingga semut pun
>> berebut untuk mendapatkan manisnya...rebutan gula ini lah yang menurut pak
>> Dirman sudah tak layak lagi, tapi menurut penghuni jakarta itu hal yang
>> biasa dan karena memang sudah terbiasa dengan kehidupan itu.
>>
>> Di Papua atau bagian timur lainnya bukan berarti tidak ada gula, tapi
>> gulanya tak semanis jakarta/ pulau jawa....jadi penduduk setempatlah yang
>> buat daerahnya bertambah manis, agar swasta mau masuk dan berinvestasi
>> disana...jangan pula manisnya malah dikurangi dengan menerapkan aturan
>> atau
>> tuntutan atas nama rakyat atau atas nama demokrasi, tapi menguntungkan
>> segelintir orang atau kelompok saja.... kelompok dengan atas nama rakyat,
>> atas nama suku atau atas nama demokrasi inilah yang menghambat
>> pembangunan...karena menciptakan situasi yang tidak aman dan kondusif
>> tentunya...!!
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment