Sebagai tambahan,
kalau menurut saya ala premanisme tidak boleh tumbuh dan berkembang karena akan merusak tatanan kehidupan damai yg di idam2kan oleh masyarakat di seantero dunia.
kita harus berkaca dari negara lain, contoh yg paling dekat Singapore.
kenapa kita tidak bisa menghilangkan kebiasaan yg buruk ini.
saya kira ini adalah salah satu systim pemerintahan dan semua ini harus di selesaikan oleh tampuk pimpinan negri ini, bukan kita rakyat kecil yg memberantas masalah ini, karena kita tidak punya power...dan perkataan kita tidak di dengar orang, tapi kalau pemerintah tentu akan di dengar oleh rakyatnya, karena mereka punya power.
sebagai contoh kalau kita mau menyetop aliran air ya...harus di setop dari sumber airnya bukan di buat dam atau di pasang karung berisi pasir tentu tetap akan banjir om...he..he..he kembali ke Laptop
Pala
--- In Migas_Indonesia@yahoogroups.com, Boorham Rifai <boorham.rifai@...> wrote:
>
> Pak Heru,
>
> IMHO itu menunjukkan kompleksitas masalah premanisme yg penyelesaiannya tidak mudah. Maka dari itu Pak, saya pengen tahu bagaimana penyelesaiannya atau cara hidup berdamai dgnnya (tentu saja, cara2 itu harus realistis Pak). Kalau cuma pendapat bahwa premanisme seharusnya tidak ada di bumi Indonesia, itu tidak ada yg membantah (kecuali mgkn premannya sendiri). Tapi kenyataannya memang ada dan seperti Pak Heru katakan itu cetho welo2. Mau ga mau kita harus hidup dgn kenyataan itu, dan buat beberapa orang, itu salah satu obstacle tapi show must go on. Bisnis harus jalan, walaupun ada hambatan yg namanya preman. Makanya saya appreciate kepada rekan2 yg sharing sebaiknya "biaya" preman itu dimasukkan sebagai salah satu komponen biaya project. Bukan berarti mereka setuju dgn adanya preman, karena saya yakin keberadaan preman mengganggu kerja mereka, tapi mereka harus hidup dgn kenyataan itu.
>
> Kalau masalah premanisme yg mulai merambah para birokrat, mau di daerah maupun pusat, yah saya lebih baik tidak berkomentar karena cerita itu sudah saya dengar sejak jaman reformasi (untuk yg didaerah), kalau yg dipusat tinggal mengikuti beritanya saja dari TV. Terima kasih atas diskusinya Pak Heru. I'm out.
>
> salam hangat,
>
> BHM
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------




No comments:
Post a Comment