0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)

0812-701-5790 (Telkomsel) Marine Surveyor PT.Binaga Ocean Surveyor (BOS)
MARINE SURVEY

Monday, August 29, 2011

Re: [Oil&Gas] Digest Number 7819

 

Dear all,

Kami sekeluarga mengucapkan selamat IDUL FITRI 1432 H,mohon maaf lahir dan batin, Taqobbalallahu minna wa minkum shiamana wa shiamakum. Amin. Mohon maaf lahir batin

Salam
Prabowo Irianto Keluarga

Powered by Telkomsel ChuckBerry®


From: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Date: 29 Aug 2011 13:44:04 -0000
To: <Migas_Indonesia@yahoogroups.com>
ReplyTo: "No Reply"<notify-dg-Migas_Indonesia@yahoogroups.com>
Subject: [Oil&Gas] Digest Number 7819

Messages In This Digest (8 Messages)

Messages

1a.

Re: SAATNYA BERFIKIR KETAHANAN ENERGI NASIONAL (untuk Koran Rakyat M

Posted by: "Joi Surya Dharma" joi.dharma@gmail.com   joi.dharma

Sun Aug 28, 2011 1:40 pm (PDT)



Bravo KMI !! Btw masukan yang diminta oleh DPD dari KMI tentang Revisi UU
Migas apa telah dikirimkan ke DPD ya. Seingat saya sekitar Feb 2012, Revisi
UU Migas akan di-final-kan.

Maaf baru bisa ikutan me-respon tentang tulisan Pak Herry.

- Sesuai judulnya Ketahanan Energi Nasional, menurut saya perlu diperluas
perspektifnya, dikarenakan saya lihat isinya lebih ke perspektif Minyak Vs
Gas nya. Startingnya bisa dengan Baseline Perpres No 5/2006 ttg Kebijakan
Energi Nasional yang men-skenario-kan Energy Mix sampai dengan 2025 namun
kenyataannya selang 5 tahun berjalan tidak sesuai planningnya. Sekarang pun
DEN mengusulkan proyeksi hingga 2050 namun komitmen terhadap Energy Mix ini
masih dipertanyakan. Kebetulan saya bersama METI (Masyarakat Energi
Terbarukan Indonesia) pernah meeting dengan DEN sehubungan hal ini.

- Energi Terbarukan, harus dilihat sebagai Investment. Jadi tidak hanya pada
waktu harga minyak tinggi, semua membicarakan Energi Terbarukan, tapi pas
dibawah USD 100 kembali adem anyem. Di Perpres diatas ditargetkan 17% di
2025, bahkan ESDM meningkatkan targetnya ke ke 25% di tahun yang sama. Namun
saat ini pun hanya 4.7%.
Sebagai perbandingan, Petronas walaupun di negerinya tidak memiliki
Geothermal, CBM atau pun mekanisme CDM, tapi mereka meng-assess kesempatan
business tersebut. Setahu saya kebijakan energi Malaysia tie in dengan
Visi2020.

- Tentang Migas sendiri, sekilas yang bisa saya amati, banyak proyek2 tidak
berjalan sesuai planning walaupun POD, GSA sudah dittd. Setahu saya misal di
proyek Kepodang, Muriah Blok, Menteri ESDM bisa menganulir persetujuan yang
telah sebelumnya dibuat. Hal ini mengakibatkan PLN Tambak Lorok masih
running dengan solar, yang tentu mahal.

- Rendahnya partisipasi KKKS dalam block2 Migas yang ditender oleh
pemerintah dalam beberapa tahun terakhir. Kebanyakan hanya beli data, tapi
tidak mensubmit utk join tendernya.

- Kapasitas total 7 Kilang kita masih kalah dibanding Singapore. Kilang kita
masih mengimport 33% feedstocknya, bahkan ada wacana untuk juga men-import
Gas. Kebergantungan kita akan import akan membuat kita rentan secara Energy
Independency.

- Gas yang kita jual ke Singapore berharga sekitar USD 11-12/ MMBTU,
sementara ke Malaysia masih sangat rendah sekitar USD 2-3/ MMBTU. Perlu
dilihat clausal di GSA/ GSPA nya tersebut untuk negosiasi. At the end,
export product misalnya dari Peninsula Malaysia Operation (PMO) di Kerteh,
Trengganu harganya bisa lebih competitive dari product Indonesia. Ironis,
karena gas supply nya dari negeri kita.

- Sumur2 tua yang sebagian besar berada di field2 Pertamina, skema revenue
splitnya tidak menarik. Akhirnya malah beberapa investornya menjual
minyaknya tersebut tidak ke Pertamina tapi ke pembeli lain yang harganya
lebih tinggi.

- Strategic Petroleum Reserve (SPR) pun perlu dipertimbangkan, bukan hanya
ketahanan stock BBM nasional yang 22 hari, ini pun di beberapa daerah tidak
sebesar itu.

- Di bandingkan Malaysia, saat ini walaupun produksi migas kita diatas
mereka, namun reserve sudah berada dibawahnya. Olehkarena itu exploration
activity harus dapat ditingkatkan.

- Tidak seperti di 2008 pada waktu harga minyak tinggi dan aktivitas
exploration dan development terutama drilling meningkat drastis, namun
beberapa waktu belakangan ini, dengan harga minyak yang tinggi juga tidak
mem-boost activity E&P seperti di 2008.

Demikian sekilas feedback saya. Selamat sahur untuk kawan2 MMI/ KMI di tanah
air.
Mohon hati2 untuk kawan2 yang sedang diperjalanan mudik dan sampai bertemu
di acara Ultah KMI/ MMI 6 Oktober di Djakarta Theatre !!

Kind Regards,
Joi Surya Dharma

*Let's promote better Energy Management*
*http://joi4energy.com,** @joidharma, Skype/ YM joi.dharma*

2011/8/27 Administrator Migas <migas_indonesia@yahoo.com>

> **
>
>
> *Migas Indonesia,*
> *
> *
> *Berikut adalah tulisan saya di Koran Rakyat Merdeka dalam rangka Ultah
> Milis Migas yang ke 10.*
> *Silahkan jika ada yang ingin menambahkan tulisan saya atau memberikan
> komentarnya.*
> *
> *
> *SAATNYA BERFIKIR KETAHANAN ENERGI NASIONAL*
> ** **
> Masa depan energi Indonesia tidak dapat lagi bertumpu pada produksi minyak.
> Gas yang merupakan energi bersih akan menjadi tumpuan bangsa ini kedepan
> dalam hal pendapatan bagi Negara maupun Ketahanan Energi Nasional. Hal
> tersebut dapat terlihat dari fakta cadangan gas yang ditemukan lebih besar
> ketimbang cadangan minyak baru yang ditemukan sepanjang tahun 2010 sehingga
> umur produksi gas akan lebih panjang ketimbang umur produksi minyak. ****
> ** **
> Sepanjang tahun 2010 terdapat penemuan cadangan gas baru yang cukup
> signifikan mencapai 2,09 triliun kaki kubik sementara penemuan minyak hanya
> sebesar 140 juta barel saja. Sehingga status pada 1 Januari 2011, posisi
> cadangan terbukti maupun potensial gas di Indonesia mencapai 153,72 triliun
> kaki kubik dan cadangan terbukti maupun potensial minyak bumi sebesar 7,41
> miliar barel.****
> ** **
> Apabila cadangan yang ada diproduksikan dengan tingkat produksi saat ini
> maka cadangan minyak bumi Indonesia akan habis selama 12 tahun mendatang,
> sementara cadangan gas bumi Indonesia masih mampu bertahan untuk memenuhi
> kebutuhan hingga 46 tahun kedepan.****
> ** **
> Puncak produksi minyak di Indonesia terjadi di tahun 1977 yang mencapai 1,5
> juta barel per hari dan kemudian terus menurun sejalan dengan *natural
> decline* dimana minyak yang diproduksikan terus menerus tentunya akan
> habis dan menurun produksinya karena sifatnya yang tidak dapat tergantian
> atau *depleted*. ****
> ** **
> Dengan fakta yang ada tersebut maka sudah saatnya bangsa ini menghentikan
> ketergantungannya terhadap minyak. Selama ini ketergantungan yang demikian
> besar muncul karena harga BBM yang sangat murah, harga murah ini didukung
> asumsi cadangan dan produksi minyak Indonesia yang masih tinggi. Namun saat
> ini fakta menunjukkan hal yang berbeda antara situasi saat ini dan situasi
> di masa lalu sehingga perubahan paradigma berfikir juga perlu dilakukan
> untuk memperkuat ketahanan energi bangsa Indonesia. Tidak mungkin lagi
> bergantung kepada minyak bumi yang semakin hari semakin menipis cadangannya
> dan produksinya. ****
> ** **
> Pelajaran berharga yang patut dipetik dari masa lalu adalah, jangan lagi
> memanjakan diri dan bergantung terhadap harga energi yang murah. Harga
> energi yang murah akan memicu pemborosan dan kurangnya efisiensi. Harga
> gas alam yang sangat murah saat ini didalam negeri merupakan satu peringatan
> awal akan bahayanya penggunaan gas alam secara tidak efisien dan pemanfaatan
> gas alam yang tidak maksimal. Harga gas alam yang murah ini juga dapat
> mengancam terhentinya eksplorasi pencarian cadangan gas baru yang pada
> akhirnya akan mengakibatkan produksi gas alam akan menurun seperti yang
> terjadi pada kasus produksi minyak.****
> ** **
> Jangan sampai apa yang kita alami dengan produksi minyak terjadi lagi pada
> produksi gas sebab gas akan menjadi masa depan energi Indonesia. Kita harus
> menjaga agar produksi gas dapat berkesinambungan sejalan dengan eksplorasi
> yang harus terus dilakukan guna meningkatkan cadangan gas sehingga umur
> produksi gas dapat kita perpanjang lebih dari 46 tahun.****
> ** **
> **S. Herry Putranto**
> Ketua Harian
> Komunitas Migas Indonesia (KMI)
> herryputranto@cendrawasih.co.id
> ** **
>
>
>

--

*
*
2a.

Re: (Energy) Ironi di Bintuni, Mummi Listrik di Digul

Posted by: "Zulkifli" zulhan8@gmail.com   konefly

Sun Aug 28, 2011 5:24 pm (PDT)



Pak Dahlan mungkin sudah sadar betul tentang hal itu, tapi yang namanya
berbenah kan harus dimulai dari pusat dulu baru ke Papua....kebalikan dari
merantau Pak.

Salam anak rantau

Zlk

Powered by Telkomsel SantiBerry®

2011/8/28 Dirman Artib <dir.art@gmail.com>

> **
>
>
> Pak Dahlan baru sadar kalau Irian sudah balik nama lagi jadi Papua
>
> Salam,
>
> d'Art
>
>
> 2011/8/28 Ahmad Mujib <ahmad.mujib@gmail.com>
>
>> **
>>
>>
>> Ironi di Bintuni, Mummi Listrik di Digul
>>
>> Inilah safari ramadan terpanjang yang saya lakukan minggu lalu:
>> Jakarta-Sorong-Sorongselatan-Bintuni-Nabire-Timika-Wamena-Yahukimo-Digul-Merauke-Sota-Jayapura-Makasar-Surabaya-Jakarta.
>> Lebih panjang dari perjalanan saya ke Papua tahun lalu:
>> Sorong-Fakfak-Kaimana-Manokwari-Jayapura. Meski begitu ternyata baru 14
>> kabupaten di Papua yang saya kunjungi. Masih 13 kabupaten lagi yang belum:
>> Waropen, Yupe Waropen, Asmat, Yappi, Pegunungan Bintang, Biak, Serui dan
>> seterusnya.
>> <http://www.pln.co.id/wp-content/uploads/2011/08/PLTD-DIGUL.jpg>
>>
>> Di depan PLTD Digul yang sudah jadi mumi
>>
>> Begitu luas wilayah Papua. Begitu minim fasilitas listriknya. Ada ironi
>> pula di dalamnya.
>>
>> Bintuni contohnya.
>>
>> Ketika saya bermalam di Bintuni listrik lagi padam di kabupaten yang kaya
>> dengan gas, minyak dan batubara ini. Bahkan sudah 10 hari. Ini karena Pemda
>> tidak mampu lagi membeli minyak untuk menjalankan genset-gensetnya. PLN
>> memang belum hadir di sini. Listriknya masih ditangani Pemda. PLN belum
>> punya apa-apa. Jaringan listriknya pun milik Lisdes. Hanya ada satu orang
>> PLN di seluruh kabupaten itu. Tugasnya membeli listrik milik Pemda,
>> menyalurkannya lewat jaringan milik Lisdes, dan menagih rekening bulanannya.
>>
>> Pemda sudah kewalahan. Untuk melistriki kota Bintuni, harus membeli BBM Rp
>> 80 miliar/tahun. Tidak banyak lagi dana yang bisa dipakai membangun daerah.
>>
>> Padahal kabupaten ini berkembang pesat. Sejak di situ ditemukan gas alam
>> yang gila-gilaan besarnya. Sudah ada bandara kecil di Bintuni. Tiap hari ada
>> pesawat Susi Air jurusan Sorong dan Manokwari. Posisi Bintuni juga berada
>> dipertengahan antara Sorong, Fak-fak, Kaimana, Manokwari, Wasior dan Nabire.
>> Semua kota tadi memiliki bandaranya sendiri-sendiri. Jalan darat ke
>> Manokwari pun sudah tembus dengan jarak tempuh 7 jam. Dari Manokwari bisa
>> terus Sorong meski masih menambah waktu tempuh satu hari lagi.
>>
>> Yang lebih terasa ironi adalah ini: 50 km dari kota Bintuni, masih berada
>> di wilayah kabupaten Bintuni, ada sebuah kota baru yang hanya boleh dihuni
>> oleh staf dan karyawan yang luar biasa terang-benderangnya. Ada pembangkit
>> listrik yang sangat besar di komplek ini. Inilah komplek industri LNG
>> Tangguh, milik perusahaan asing BP Tangguh.
>>
>> Perusahaan itulah yang menemukan gas alam dalam jumlah besar, 1.000 bbtud,
>> di Teluk Bintuni. Agar mudah diangkut ke luar negeri gas tersebut semuanya
>> diproses menjadi benda cair (LNG). Tidak sedikit pun disisakan untuk
>> keperluan masyarakat setempat. Semuanya dikirim ke Tiongkok dan California,
>> USA.
>>
>> Jalan pikiran seperti itu memang terjadi hampir di semua proyek besar
>> serupa. Termasuk ketika PLN membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
>> skala besar. Tidak ada konsep menyisihkan sebagian kecil produksinya untuk
>> keperluan setempat. Akibatnya banyak desa yang lokasinya di sebelah PLTA
>> besar justru gelap gulita. Ini yang sedang kami koreksi. PLTA-PLTA baru
>> sudah diputuskan untuk memasukkan sistem kelistrikan bagi desa terdekat.
>> PLTA Peusangan di Aceh, PLTA Asahan-3 di Sumut, PLTA Baliem-2 di Wamena dan
>> beberapa proyek lagi, perencanaannya sudah mengakomodasikan koreksi
>> tersebut.
>>
>> Koreksi serupa mestinya juga bisa dilakukan di Bintuni. Setelah salat
>> tarawih di Bintuni saya bertemu bupati, wakil bupati dan ketua DPRD Bintuni.
>> Sambil dijamu makan malam dengan menu utama keladi dan pisang kukus disertai
>> lauk kepiting dan udang Teluk Bintuni. Di meja makan itulah kami bicarakan
>> jalan keluar untuk listrik Bintuni. Tiga alternatif kami sampaikan untuk
>> bisa segera dilaksanakan oleh PLN.
>>
>> Pertama, PLN akan minta barang dua sendok gas dari proyek LNG Tangguh.
>> Kalau pun tidak ada lagi sisa, setidaknya PLN bisa minta gas yang setiap
>> hari dibakar di menara bakar itu (flare gas). Kalau permintaan dua sendok
>> itu dikabulkan, maka PLN akan membangun pembangkit kecil berbahan bakar gas
>> di dekat proyek LNG Tangguh. Dari sini listrik dialirkan dengan kabel bawah
>> laut 20 kv menyeberang ke kota Bintuni. Atau gas tersebjt kami kirim ke
>> Bintuni dengan sistem Compressed Natural Gas (SNG). Kalau permintaan itu
>> dikabulkan dalam hitungan delapan bulan Bintuni sudah akan terang benderang.
>>
>> Kedua, kalau permintaan gas tersebut tidak dipenuhi PLN bisa membangun
>> PLTU mini di Bintuni. Kebetulan di samping kaya gas, kabupaten ini juga kaya
>> batubara. Namun membangun PLTU kecil di Bintuni jatuhnya sangat mahal.
>> Membangunnya juga lama: paling cepat 2 tahun.
>>
>> Ketiga, membangun pembangkit listrik tenaga gas batubara (PLTGB) di daerah
>> perbatasan antara kabupaten Bintuni dan Manokwari. Di kawasan ini terdapat
>> cadangan batubara dengan kalori sangat tinggi. Batubara kalori tinggi sangat
>> bagus untuk diubah menjadi gas. Gas yang berasal dari batubara ini yang akan
>> dijadikan bahan bakar listrik. Karena lokasinya di perbatasan, listriknya
>> bisa dialirkan untuk dua kabupaten sekaligus: Bintuni dan Manokwari. Tapi
>> pilihan ini memerlukan waktu sampai tiga tahun dan dengan nilai proyek yang
>> terlalu besar.
>>
>> Tepat ketika makan malam selesai, selesai pula perumusan kesepakatan
>> itu.Prioritasnya, PLN dan Pemda akan bersama-sama berjuang meminta dua
>> sendok gas Tangguh ke PB Migas. Kami harus minta lewat BP Migas karena
>> inilah badan pemerintah yang mengatur penggunaan gas alam. Waktu makan sahur
>> bersama rombongan PLN, strategi untuk mewujudkan rencana itu kami
>> konkritkan.
>>
>> Bangun pagi saya berpikir alangkah lamanya kalau harus berjuang dengan
>> prosedur biasa. Maka, setelah jalan pagi, saya kirimkan SMS dengan bumbu
>> provokasi sedikit untuk pejabat tinggi di PB Migas. Saya tahu masih jam
>> 04.00 di Jakarta. Perlu beberapa jam untuk menunggu jawaban.
>>
>> Sikap pejabat tinggi BP Migas itu ternyata sangat baik. Ketika saya
>> mendarat di Nabire, ada SMS masuk. Isinya sangat menggembirakan. BP Migas
>> mendukung gagasan PLN untuk mendapatkan barang dua sendok gas dari BP
>> Tangguh. Sambil mengemudikan mobil menuju lokasi proyek pembangunan PLTU di
>> Nabire, saya tidak henti-hentinya bersyukur. "Ini demi NKRI, pak," tulis SMS
>> dari pejabat tinggi BP Migas itu. Saya bayangkan betapa senangnya masyarakat
>> Bintuni kelak.
>>
>> Di Kabupaten Digul kurang lebih sama: PLN belum terlalu hadir di daerah
>> yang amat terkenal karena Bung Hatta dan Bung Sutan Syahrir pernah dibuang
>> dan dipenjarakan di pedalaman Papua ini. Pembangkit kecil yang ada adalah
>> milik Pemda. PLN memang masih punya satu genset tapi…..sudah lama menjadi
>> mummi. Ukurannya cuma15 kw, itu pun bikinan Belanda tahun 1930. Meski begitu
>> saya minta genset itu dirawat dengan baik. Siapa tahu inilah genset tertua
>> yang masih bisa ditemukan di Indonesia. Bisa dipindahkan ke museum listrik
>> di TMII Jakarta, atau biar tetap saja di Digul sekalian untuk memperkaya
>> peninggalan sejarah kejamnya Belanda seperti yang terlihat dari penjara yang
>> masih ada di sana.
>>
>> Mengingat pengguna listrik di Boven Digul umumnya rumah tangga (yang
>> pemakaian listriknya kecil), kami merencanakan sebuah jalan yang berbeda.
>> Mungkin lebih baik membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang
>> modern di Digul. Sekalian bisa untuk memperkaya wisata di sana. Siapa tahu
>> bisa mendapat lahan tidak jauh dari lokasi penjara, sel, patung Bung Hatta
>> dan Taman Makam Pahlawan khusus bagi pejuang yang dibuang ke Digul dan
>> meninggal di situ itu.
>>
>> Hampir saja kami gagal mendarat di Digul. Menjelang pendaratan pilot
>> memberitahu landasan sedang diperbaiki. Pesawat akan terus menuju Merauke.
>> Tentu saya tidak ingin gagal ke Digul. Pilot mengerti itu. Maka sang pilot
>> terbang sangat rendah untuk bisa melihat dengan mata kepala sendiri seberapa
>> mungkin landasan itu bisa didarati. Pesawat pun mondar-mandir terbang rendah
>> di dekat landasan. Setelah lima kali memutari landasan pilot merasa safe
>> untuk mendarat di Digul.
>>
>> Kami pun bertepuk tangan.
>>
>>
>>
>> Dahlan Iskan
>>
>> CEO PLN
>>
>> Source : http://www.pln.co.id/?p=3521
>>
>> ***Please consider the environment before printing this e-mail**
>> *
>>
>>
>
>
2b.

Re: (Energy) Ironi di Bintuni, Mummi Listrik di Digul

Posted by: "Dirman Artib" dir.art@gmail.com

Sun Aug 28, 2011 9:41 pm (PDT)



Harus berani dibalik pak,

Benahi infrastruktur Papua dan Nusantara sebelah timur yg kaya, dijamin tak
perlu lagi bangun jalan tol lagi di Jabodetabek, karena penduduk Jabodetabek
akan lambat laun berkurang karena akan memilih tempat hidup baru yg lebih
layak dan manusiawi. Biarin Foke sendiri di Jkt.

Salam,

d'Art

2011/8/29 Zulkifli <zulhan8@gmail.com>

> **
>
>
> Pak Dahlan mungkin sudah sadar betul nftrntang hal itu, tapi yang namanya
> berbenah kan harus imulai dari pusat dulu baru ke Papua....kebalikan dari
> merantau Pak.
>
>
> Salam anak rantau
>
> Zlki
>
>
> Powered by Telkomsel SantiBerry®
>
>
> 2011/8/28 Dirman Artib <dir.art@gmail.com>
>
>> **
>>
>>
>> Pak Dahlan baru sadar kalau Irian sudah balik nama lagi jadi Papua
>>
>> Salam,
>>
>> d'Art
>>
>>
>> 2011/8/28 Ahmad Mujib <ahmad.mujib@gmail.com>
>>
>>> **
>>>
>>>
>>> Ironi di Bintuni, Mummi Listrik di Digul
>>>
>>> Inilah safari ramadan terpanjang yang saya lakukan minggu lalu:
>>> Jakarta-Sorong-Sorongselatan-Bintuni-Nabire-Timika-Wamena-Yahukimo-Digul-Merauke-Sota-Jayapura-Makasar-Surabaya-Jakarta.
>>> Lebih panjang dari perjalanan saya ke Papua tahun lalu:
>>> Sorong-Fakfak-Kaimana-Manokwari-Jayapura. Meski begitu ternyata baru 14
>>> kabupaten di Papua yang saya kunjungi. Masih 13 kabupaten lagi yang belum:
>>> Waropen, Yupe Waropen, Asmat, Yappi, Pegunungan Bintang, Biak, Serui dan
>>> seterusnya.
>>> <http://www.pln.co.id/wp-content/uploads/2011/08/PLTD-DIGUL.jpg>
>>>
>>> Di depan PLTD Digul yang sudah jadi mumi
>>>
>>> Begitu luas wilayah Papua. Begitu minim fasilitas listriknya. Ada ironi
>>> pula di dalamnya.
>>>
>>> Bintuni contohnya.
>>>
>>> Ketika saya bermalam di Bintuni listrik lagi padam di kabupaten yang kaya
>>> dengan gas, minyak dan batubara ini. Bahkan sudah 10 hari. Ini karena Pemda
>>> tidak mampu lagi membeli minyak untuk menjalankan genset-gensetnya. PLN
>>> memang belum hadir di sini. Listriknya masih ditangani Pemda. PLN belum
>>> punya apa-apa. Jaringan listriknya pun milik Lisdes. Hanya ada satu orang
>>> PLN di seluruh kabupaten itu. Tugasnya membeli listrik milik Pemda,
>>> menyalurkannya lewat jaringan milik Lisdes, dan menagih rekening bulanannya.
>>>
>>> Pemda sudah kewalahan. Untuk melistriki kota Bintuni, harus membeli BBM
>>> Rp 80 miliar/tahun. Tidak banyak lagi dana yang bisa dipakai membangun
>>> daerah.
>>>
>>> Padahal kabupaten ini berkembang pesat. Sejak di situ ditemukan gas alam
>>> yang gila-gilaan besarnya. Sudah ada bandara kecil di Bintuni. Tiap hari ada
>>> pesawat Susi Air jurusan Sorong dan Manokwari. Posisi Bintuni juga berada
>>> dipertengahan antara Sorong, Fak-fak, Kaimana, Manokwari, Wasior dan Nabire.
>>> Semua kota tadi memiliki bandaranya sendiri-sendiri. Jalan darat ke
>>> Manokwari pun sudah tembus dengan jarak tempuh 7 jam. Dari Manokwari bisa
>>> terus Sorong meski masih menambah waktu tempuh satu hari lagi.
>>>
>>> Yang lebih terasa ironi adalah ini: 50 km dari kota Bintuni, masih berada
>>> di wilayah kabupaten Bintuni, ada sebuah kota baru yang hanya boleh dihuni
>>> oleh staf dan karyawan yang luar biasa terang-benderangnya. Ada pembangkit
>>> listrik yang sangat besar di komplek ini. Inilah komplek industri LNG
>>> Tangguh, milik perusahaan asing BP Tangguh.
>>>
>>> Perusahaan itulah yang menemukan gas alam dalam jumlah besar, 1.000
>>> bbtud, di Teluk Bintuni. Agar mudah diangkut ke luar negeri gas tersebut
>>> semuanya diproses menjadi benda cair (LNG). Tidak sedikit pun disisakan
>>> untuk keperluan masyarakat setempat. Semuanya dikirim ke Tiongkok dan
>>> California, USA.
>>>
>>> Jalan pikiran seperti itu memang terjadi hampir di semua proyek besar
>>> serupa. Termasuk ketika PLN membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
>>> skala besar. Tidak ada konsep menyisihkan sebagian kecil produksinya untuk
>>> keperluan setempat. Akibatnya banyak desa yang lokasinya di sebelah PLTA
>>> besar justru gelap gulita. Ini yang sedang kami koreksi. PLTA-PLTA baru
>>> sudah diputuskan untuk memasukkan sistem kelistrikan bagi desa terdekat.
>>> PLTA Peusangan di Aceh, PLTA Asahan-3 di Sumut, PLTA Baliem-2 di Wamena dan
>>> beberapa proyek lagi, perencanaannya sudah mengakomodasikan koreksi
>>> tersebut.
>>>
>>> Koreksi serupa mestinya juga bisa dilakukan di Bintuni. Setelah salat
>>> tarawih di Bintuni saya bertemu bupati, wakil bupati dan ketua DPRD Bintuni.
>>> Sambil dijamu makan malam dengan menu utama keladi dan pisang kukus disertai
>>> lauk kepiting dan udang Teluk Bintuni. Di meja makan itulah kami bicarakan
>>> jalan keluar untuk listrik Bintuni. Tiga alternatif kami sampaikan untuk
>>> bisa segera dilaksanakan oleh PLN.
>>>
>>> Pertama, PLN akan minta barang dua sendok gas dari proyek LNG Tangguh.
>>> Kalau pun tidak ada lagi sisa, setidaknya PLN bisa minta gas yang setiap
>>> hari dibakar di menara bakar itu (flare gas). Kalau permintaan dua sendok
>>> itu dikabulkan, maka PLN akan membangun pembangkit kecil berbahan bakar gas
>>> di dekat proyek LNG Tangguh. Dari sini listrik dialirkan dengan kabel bawah
>>> laut 20 kv menyeberang ke kota Bintuni. Atau gas tersebjt kami kirim ke
>>> Bintuni dengan sistem Compressed Natural Gas (SNG). Kalau permintaan itu
>>> dikabulkan dalam hitungan delapan bulan Bintuni sudah akan terang benderang.
>>>
>>> Kedua, kalau permintaan gas tersebut tidak dipenuhi PLN bisa membangun
>>> PLTU mini di Bintuni. Kebetulan di samping kaya gas, kabupaten ini juga kaya
>>> batubara. Namun membangun PLTU kecil di Bintuni jatuhnya sangat mahal.
>>> Membangunnya juga lama: paling cepat 2 tahun.
>>>
>>> Ketiga, membangun pembangkit listrik tenaga gas batubara (PLTGB) di
>>> daerah perbatasan antara kabupaten Bintuni dan Manokwari. Di kawasan ini
>>> terdapat cadangan batubara dengan kalori sangat tinggi. Batubara kalori
>>> tinggi sangat bagus untuk diubah menjadi gas. Gas yang berasal dari batubara
>>> ini yang akan dijadikan bahan bakar listrik. Karena lokasinya di perbatasan,
>>> listriknya bisa dialirkan untuk dua kabupaten sekaligus: Bintuni dan
>>> Manokwari. Tapi pilihan ini memerlukan waktu sampai tiga tahun dan dengan
>>> nilai proyek yang terlalu besar.
>>>
>>> Tepat ketika makan malam selesai, selesai pula perumusan kesepakatan
>>> itu.Prioritasnya, PLN dan Pemda akan bersama-sama berjuang meminta dua
>>> sendok gas Tangguh ke PB Migas. Kami harus minta lewat BP Migas karena
>>> inilah badan pemerintah yang mengatur penggunaan gas alam. Waktu makan sahur
>>> bersama rombongan PLN, strategi untuk mewujudkan rencana itu kami
>>> konkritkan.
>>>
>>> Bangun pagi saya berpikir alangkah lamanya kalau harus berjuang dengan
>>> prosedur biasa. Maka, setelah jalan pagi, saya kirimkan SMS dengan bumbu
>>> provokasi sedikit untuk pejabat tinggi di PB Migas. Saya tahu masih jam
>>> 04.00 di Jakarta. Perlu beberapa jam untuk menunggu jawaban.
>>>
>>> Sikap pejabat tinggi BP Migas itu ternyata sangat baik. Ketika saya
>>> mendarat di Nabire, ada SMS masuk. Isinya sangat menggembirakan. BP Migas
>>> mendukung gagasan PLN untuk mendapatkan barang dua sendok gas dari BP
>>> Tangguh. Sambil mengemudikan mobil menuju lokasi proyek pembangunan PLTU di
>>> Nabire, saya tidak henti-hentinya bersyukur. "Ini demi NKRI, pak," tulis SMS
>>> dari pejabat tinggi BP Migas itu. Saya bayangkan betapa senangnya masyarakat
>>> Bintuni kelak.
>>>
>>> Di Kabupaten Digul kurang lebih sama: PLN belum terlalu hadir di daerah
>>> yang amat terkenal karena Bung Hatta dan Bung Sutan Syahrir pernah dibuang
>>> dan dipenjarakan di pedalaman Papua ini. Pembangkit kecil yang ada adalah
>>> milik Pemda. PLN memang masih punya satu genset tapi…..sudah lama menjadi
>>> mummi. Ukurannya cuma15 kw, itu pun bikinan Belanda tahun 1930. Meski begitu
>>> saya minta genset itu dirawat dengan baik. Siapa tahu inilah genset tertua
>>> yang masih bisa ditemukan di Indonesia. Bisa dipindahkan ke museum listrik
>>> di TMII Jakarta, atau biar tetap saja di Digul sekalian untuk memperkaya
>>> peninggalan sejarah kejamnya Belanda seperti yang terlihat dari penjara yang
>>> masih ada di sana.
>>>
>>> Mengingat pengguna listrik di Boven Digul umumnya rumah tangga (yang
>>> pemakaian listriknya kecil), kami merencanakan sebuah jalan yang berbeda.
>>> Mungkin lebih baik membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang
>>> modern di Digul. Sekalian bisa untuk memperkaya wisata di sana. Siapa tahu
>>> bisa mendapat lahan tidak jauh dari lokasi penjara, sel, patung Bung Hatta
>>> dan Taman Makam Pahlawan khusus bagi pejuang yang dibuang ke Digul dan
>>> meninggal di situ itu.
>>>
>>> Hampir saja kami gagal mendarat di Digul. Menjelang pendaratan pilot
>>> memberitahu landasan sedang diperbaiki. Pesawat akan terus menuju Merauke.
>>> Tentu saya tidak ingin gagal ke Digul. Pilot mengerti itu. Maka sang pilot
>>> terbang sangat rendah untuk bisa melihat dengan mata kepala sendiri seberapa
>>> mungkin landasan itu bisa didarati. Pesawat pun mondar-mandir terbang rendah
>>> di dekat landasan. Setelah lima kali memutari landasan pilot merasa safe
>>> untuk mendarat di Digul.
>>>
>>> Kami pun bertepuk tangan.
>>>
>>>
>>>
>>> Dahlan Iskan
>>>
>>> CEO PLN
>>>
>>> Source : http://www.pln.co.id/?p=3521
>>>
>>> ***Please consider the environment before printing this e-mail**
>>> *
>>>
>>>
>>
>
>
2c.

Re: (Energy) Ironi di Bintuni, Mummi Listrik di Digul

Posted by: "Zulkifli" zulhan8@gmail.com   konefly

Mon Aug 29, 2011 1:11 am (PDT)



Dear pak Dirman,

Berbenah di Infrastruktur melalui APBN berat pak, karena sebagian besar (
lebih dari 70%) buat gaji pegawai, menstimulus perusahaan swasta agar ikut
aktif merupakan solusi, tapi yang namanya swasta motivasinya pasti
profit...dan untuk itu daya tarik pulau jawa masih sangat
menggiurkan...artinya pulau jawa memang banyak gulanya, sehingga semut pun
berebut untuk mendapatkan manisnya...rebutan gula ini lah yang menurut pak
Dirman sudah tak layak lagi, tapi menurut penghuni jakarta itu hal yang
biasa dan karena memang sudah terbiasa dengan kehidupan itu.

Di Papua atau bagian timur lainnya bukan berarti tidak ada gula, tapi
gulanya tak semanis jakarta/ pulau jawa....jadi penduduk setempatlah yang
buat daerahnya bertambah manis, agar swasta mau masuk dan berinvestasi
disana...jangan pula manisnya malah dikurangi dengan menerapkan aturan atau
tuntutan atas nama rakyat atau atas nama demokrasi, tapi menguntungkan
segelintir orang atau kelompok saja.... kelompok dengan atas nama rakyat,
atas nama suku atau atas nama demokrasi inilah yang menghambat
pembangunan...karena menciptakan situasi yang tidak aman dan kondusif
tentunya...!!

Jadi bicaranya mulai dari siapa yang butuh...dialah yang mendekat...mendekat
dengan strategi dan prioritas tentunya, dan tak kalah pentingnya adalah
kebutuhan penduduk setempat, seperti yang dilakukan oleh Pak Dahlan
Iskan....menjembatani antara gula dan semut...:)

Selamat menyambut hari lebaran, di hari dan waktu yg ada perbedaan.....

Wasalam,

Zlk

Pemimpin di negeri ini sebagian besar membenahi pekerjaan masa lalu,
sebagian kecilnya lainnya tak rela jadi jembatan penghubung....:)

Powered by Telkomsel SantiBerry®

2011/8/29 Dirman Artib <dir.art@gmail.com>

> **
>
>
> Harus berani dibalik pak,
>
> Benahi infrastruktur Papua dan Nusantara sebelah timur yg kaya, dijamin tak
> perlu lagi bangun jalan tol lagi di Jabodetabek, karena penduduk Jabodetabek
> akan lambat laun berkurang karena akan memilih tempat hidup baru yg lebih
> layak dan manusiawi. Biarin Foke sendiri di Jkt.
>
> Salam,
>
> d'Art
>
>
>
> e <http://docs.yahoo.com/info/terms/>
> .
>
>
>
3a.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Posted by: "Yoyok Poerwedi" yoyok.poerwedi.cce@gmail.com   Yoyok_Poerwedi

Sun Aug 28, 2011 6:11 pm (PDT)



Kepada Yth. Bapak-bapak dan ibu-ibu di Migas Indonesia yang merayakan, kami
sekeluarga mengucapkan :

selamat hari raya idul fitri.jpg

3b.

Re: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Posted by: "mawan.hermawan@gmail.com" mawan.hermawan@gmail.com

Sun Aug 28, 2011 6:18 pm (PDT)



InsyaAllah besok lebaran , kami mengucapkan selamat hari raya iedul fitri 1432 H, mohon maaf lahir dan bathin.... Semoga Amal ibadah puasa kita diterima Allah SWT aamiin.

Hermawan
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-----Original Message-----
From: "Yoyok Poerwedi" <yoyok.poerwedi.cce@gmail.com>
Sender: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 29 Aug 2011 08:11:09
To: <Migas_Indonesia@yahoogroups.com>
Reply-To: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Oil&Gas] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Kepada Yth. Bapak-bapak dan ibu-ibu di Migas Indonesia yang merayakan, kami
sekeluarga mengucapkan :

selamat hari raya idul fitri.jpg




3c.

Re: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Posted by: "Sabandi Ismadi" sabandi.ismadi@gammabuana.co.id

Mon Aug 29, 2011 2:29 am (PDT)



Sama2 pak mohon maaf lahir dan bathin juga

Wassalam

sabandi

From: mawan.hermawan@gmail.com [mailto:mawan.hermawan@gmail.com]
Sent: 29 Agustus 2011 8:16
To: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Oil&Gas] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

InsyaAllah besok lebaran , kami mengucapkan selamat hari raya iedul fitri
1432 H, mohon maaf lahir dan bathin.... Semoga Amal ibadah puasa kita
diterima Allah SWT aamiin.

Hermawan

Sent from my BlackBerryR
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

_____

From: "Yoyok Poerwedi" <yoyok.poerwedi.cce@gmail.com>

Sender: Migas_Indonesia@yahoogroups.com

Date: Mon, 29 Aug 2011 08:11:09 +0700

To: <Migas_Indonesia@yahoogroups.com>

ReplyTo: Migas_Indonesia@yahoogroups.com

Subject: [Oil&Gas] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Kepada Yth. Bapak-bapak dan ibu-ibu di Migas Indonesia yang merayakan, kami
sekeluarga mengucapkan :

selamat hari raya idul fitri.jpg

3d.

Re: Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Posted by: "Robby Maynarno" rmmaynarno@yahoo.com   rmmaynarno

Mon Aug 29, 2011 3:12 am (PDT)



Bapak/Ibu,
Taqobalallahu minna wa minkum, Syiyamana washiyamakum,
Taqobal ya kariim (Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian, semoga puasa kami dan kalian diterima, Terimalah Ya Allah)
آمÙ�ÙŠÙ'Ù†Ù'... آمÙ�ÙŠÙ'Ù†Ù'... ÙŠÙŽ رَ بÙ'ÙŽÙ„Ù' عَلَمÙ�ÙŠÙ'Ù†Ù'
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Robby M dan Kel.
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-----Original Message-----
From: "Yoyok Poerwedi" <yoyok.poerwedi.cce@gmail.com>
Sender: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Date: Mon, 29 Aug 2011 08:11:09
To: <Migas_Indonesia@yahoogroups.com>
Reply-To: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Oil&Gas] Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1432 H

Kepada Yth. Bapak-bapak dan ibu-ibu di Migas Indonesia yang merayakan, kami
sekeluarga mengucapkan :

selamat hari raya idul fitri.jpg




Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Small Business Group

A community for

small business owners

Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Yahoo! Finance

It's Now Personal

Guides, news,

advice more.

Need to Reply?

Click one of the "Reply" links to respond to a specific message in the Daily Digest.

Create New Topic | Visit Your Group on the Web
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest    : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator   : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------

__._,_.___
Recent Activity:
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest    : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator   : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
MARKETPLACE
A bad score is 598. A bad idea is not checking yours, at freecreditscore.com.
.

__,_._,___

No comments:

Post a Comment

LinkWithin2

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Jika anda merasa info ini berguna dan ingin mentraktir saya beli minuman, silahkan anda bisa mendonasikan sedikit rezeki anda dengan mengklik link dibawah ini:


Bisnis Tiket Pesawat Online

Disclaimer