RSS Feed (xml)
Setiap kontrak saya kira bisa dibuat dengan mengacu ke perubahan Negara masa depan. Masak Indonesia dari dulu sampai sekarang tidak mengalami perubahan? Mungkin bisa dibikin kontrak nya spt ini: "jika industri Indonesia dalam dua atau lima tahun kedepan membutuhkan lebih banyak gas, maka kontraktor bagi hasil harus mengutamakan penjualannya untuk kepentingan dalam negeri dan sisanya dijual keluar Indonesia".
Kalau kita memble maka akan terus dibawah tekanan, maka bunyi pasal 33 UUD 45 tidak akan bermakna dan hanya di pelajari di bangku sekolah saja.
IPA
________________
--- In Migas_Indonesia@yahoogroups.com, Akhmad Khaqim <akhmadkh@...> wrote:
>
> Tidak 100% produksi gas di buat dalam komitmen jangka panjang. Biasanya ada sisa katakanlah 20-30% yg belum ada long term komitmennya dan bisa di jual di spot market (terutama untuk LNG karena harus di kapalkan). Mungkin temen2 Tangguh atau Badak bisa memberi informasi ini, berapa banyak produksi yg di jual utk memenuhi longterm komitmen dan berapa banyak yg di jual di spot market dari tahun ke tahun. Di sinilah sebenarnya celah2 itu bisa dimanfaatkan, gas domestik untuk memenuhi kebutuhan domestik.
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment