RSS Feed (xml)
Saya jadi pingin ikut komentar nih, karena OOT seperti ini selalu menarik untuk
diikuti. Saya pribadi yakin kang Dirman tidak melihat ini sebagai suatu hal yang
buruk, betulkan kang, karena beliau sendiri jg sepertinya nyangkul di tanah
gurun ....!!! seperti yang sudah sering dibahas dimilist tercinta ini, Selama
perlakuan perusahaan diindonesia terhadap tenaga kerjanya masih seperti sekarang
yg mana gap dengan kondisi diluar msh seperti sekarang, hal seperti ini akan
terus terjadi sampai terjadi kesetimbangan yg reversible...!!! Ditempat saya
bekerja saat ini juga gelombang perpindahan atau pembajakan karyawan terus
berlangsung. Setiap ada expansi di Timur tengah, arus gelombang perpindahan
dilevel menengah kebawah pasti terjadi, yang terakhir adalah pada saat
"Pengajian" minggu lalu di salah satu kota dijawa dimana ada 9 org yg udh
deal untuk selanjutnya mengikuti test kesehatan untuk penempatan di timur
tengah dan ada 4 org yg tidak deal krn masalah status keluarga. Pengajian
dipakai teman2 untuk istilah "acara Walk-In Interview". Hal ini bs terjadi
karena memang perbedaan kesajtraan yg didapat sangat timpang, sebagai contoh utk
posisi DCS Operator ygn bisa menerima gaji lebih dari 4 kali lipat gaji
sekarang. Saya tidak munafik kalau saya sendiri berminat untuk mencoba nyangkul
di luar negeri tapi pengalaman saya di dunia Migas msh tiga tahun walau
pengalaman total sudah 11 tahun, Tapi sangat mungkin sekali jg bertahan di
negeri tercinta ini selama hidup "berkecukupan dan hati senang" sambil menumpuk
pengalaman yg tentu akan bernilai nantinya sambil berharap karir dan
kesejatehraan terus meningkat disini.saya yakin banyak yg berpikiran seperti ini
Banyak teman2 kerja menyebut tempat kerjanya di indonesia adalah university dan
bahkan ada alumni2 perusahaan membuat group didunia maya dengan menamakan diri :
alumni******Univerisity. Pihak management dan HRD sepertinya hanya pasrah saja
karena memang ini terjadi dihampir semua perusahaan migas ditanah air walau
Perusahaan2 yg berasal dari luar negeri seperi US, Prancis, Inggris dll.
Tidak ada cara lain untuk mengurangi exodus tenaga ahli kita keluar negeri
kecuali pemerintah atau perusahaan di indonesia mengikuti trend kesejateraan
diluar negeri, sepeti yang disampaikan pak Inyo, paling tidak mendekati lah
(cukuplah 60-80% dari tingkat kesejateraan diluar negeri). Nantinya bukan hanya
mencegah exodus tapi memanggil putera-puteri terbaik indonesia yg diluar sono.
Mudah2an ini bukan mimpi disiang bolong.
Saya setuju kalau pada dasarnya org indonesia mau dekat dengan keluarga, gampang
nyari kuliner khas daerahnya (soto, bakso, pecel, rawon, pecel lele, dll) dan
indahnya pemandangan di Danau Toba dan Singkarak, paintai Kuta-Bali,
Batu-Malang, Puncak-Bogor, yang tentu langka atau bahkan mustahil dicari diluar
sono.
So, menurut saya silahkan berbagi informasi dan khusus buat uda Hendra, share
terus infonya apalagi kalau ada untuk bagian saya "Operation-Production"
..he..he...he.....!!! Maaf kan kalau ada kata2 yg kurang berkenan, ini hanya
pemikiran simpel saya saja.
salam Indonesia jaya,
SAP
________________________________
Dari: hdmessa <hdmessa@yahoo.com>
Kepada: Migas_Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 2 Juni, 2011 18:01:18
Judul: [Oil&Gas] membajak sawah orang lain & hijrah mengurangi pengangguran
pak Dirman dan rekan2 milis migas yg saya hormati,
mohon maaf kalau email job info dari saya kurang berkenan, mohon dilupakan saja.
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
No comments:
Post a Comment