EBTKE--Pemerintah saat ini tengah gencar memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan mencari energi baru sebagai pelengkap dari energi fosil. Namun, dalam perjalanannya pengembangan EBT bukan perkara mudah, dibutuhkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dapat mendorong pengembangannya, salah satu diantaranya adalah kebijakan feed in tariff. Lalu mengapa kebijakan feed in tariff tersebut diperlukan dalam pengembangan EBT? alasan pertama, guna mendorong investasi dalam pengembangan energi terbarukan melalui kepastian pengembalian investasi kepada investor, kemudian mendorong pengembangan energi terbarukan melalui mekanisme yang lebih sederhana dan singkat karena tidak membutuhkan proses negosiasi harga.
Bukan hanya itu, alasan lain yaitu meningkatkan rasio elektrifikasi melalui investasi pengembangan energi terbarukan yang akan menciptakan ketahanan listrik karena sumber energi terbarukan tersedia setempat, kemudian mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal, mendorong tumbuhnya industri inti dan industri penunjang lokal di sub sektor energi terbarukan yang menyerap tenaga kerja (green jobs creation) serta membantu upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Salah satu jenis energi terbarukan yang dikembangkan sebagai energi yaitu biomassa dan biogas, untuk jenis energi ini Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan menjaadi pembangkit listrik. Untuk itu, pemerintah mendukung berbagai pengembangan Energi Terbarukan melalui penerbitan berbagai kebijakan dan regulasi termasuk feed-in tarrif dengan tujuan agar seluruh stakeholder di bidang pembangkit listrik termasuk biomassa dan biogas merumuskan secara bersama feed-in tarrif yang tepat.
Penyediaan energi primer untuk pembangkitan dari EBT meningkat dari 37,9 ribu setara barel minyak (SBM) pada tahun 2005 menjadi 41,2 ribu SBM pada tahun 2010, namun secara presentasi dalam bauran pembangkit turun dari sebesar 15,9 persen menjadi sebesar 10 persen. Tetapi, hingga saat ini kontribusi EBT terbesar hanya disumbang oleh tenaga air dan panas bumi, sedangkan dari EBT yang lain perannya sangat kecil, misalnya dari bioenergi, energi surya, mikro hidro dan bayu.
Bukan hanya itu, alasan lain yaitu meningkatkan rasio elektrifikasi melalui investasi pengembangan energi terbarukan yang akan menciptakan ketahanan listrik karena sumber energi terbarukan tersedia setempat, kemudian mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang mahal, mendorong tumbuhnya industri inti dan industri penunjang lokal di sub sektor energi terbarukan yang menyerap tenaga kerja (green jobs creation) serta membantu upaya penurunan emisi gas rumah kaca.
Salah satu jenis energi terbarukan yang dikembangkan sebagai energi yaitu biomassa dan biogas, untuk jenis energi ini Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dan mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan menjaadi pembangkit listrik. Untuk itu, pemerintah mendukung berbagai pengembangan Energi Terbarukan melalui penerbitan berbagai kebijakan dan regulasi termasuk feed-in tarrif dengan tujuan agar seluruh stakeholder di bidang pembangkit listrik termasuk biomassa dan biogas merumuskan secara bersama feed-in tarrif yang tepat.
Penyediaan energi primer untuk pembangkitan dari EBT meningkat dari 37,9 ribu setara barel minyak (SBM) pada tahun 2005 menjadi 41,2 ribu SBM pada tahun 2010, namun secara presentasi dalam bauran pembangkit turun dari sebesar 15,9 persen menjadi sebesar 10 persen. Tetapi, hingga saat ini kontribusi EBT terbesar hanya disumbang oleh tenaga air dan panas bumi, sedangkan dari EBT yang lain perannya sangat kecil, misalnya dari bioenergi, energi surya, mikro hidro dan bayu.
__._,_.___
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------
.
__,_._,___
No comments:
Post a Comment