Dear Pak Adi,
Tema yang menarik. Mungkin senior2 pipe stress di sini bisa jawab.
Mungkin saya yg masih hijau pengen sharing thoughts sedikit. So, CMIIW.
Menurut saya, untuk menganalisa piping system yg existing, kita mesti tahu story dari system tersebut.
Dalam artian, verifikasi apakah system yg ada sekarang memang sudah OK atau tidak. Anda tentu tidak mau disalahkan atas "kesalahan" orang lain, bukan?
Jika memungkinkan, Anda perlu mengecek bahwa (but not limited to):
- Semua loads pada static and rotating equipments tidak melebihi allowables as per regulating codes.
- Overall systems tidak memilliki stress yang melebihi code, artinya the system satisfies the regulating code.
- Kalaulah ada special support seperti spring support atau special case lainnya, Anda perlu memverifikasinya.
- Thermal movements dari system yg ada perlu juga dicek.
- Apakah dalam hisstory selama piping system tersebut "in service" ada terdapat failure seperti flange leakage, atau lainnya. Ini penting untuk diperhatikan.
- Tie-in Point (TP) sebagai anchor. Sebelumnya Anda tentunya harus memastikan kalau TP ini termasuk dalam kriteria critical line. Karena anda tentu tak mau buang2 waktu, bukan? OK, TP sebagai Anchor point sah2 saja, asal bukan sebagai Rigid Anchor. Karena menurut saya, being stringent is the best policy untuk hal ini. Mungkin pada TP tersebut ada thermal movement atau moment load dengan besaran tertentu yg dapat mempengaruhi system perpipaan yang akan Anda buat.
- Tergantung kepada waktu, necessity dan keinginan Anda. Kalau Anda telah mengecek pipe stress analysis report sebelumnya dan merasa PD dengan hasil yg ada (misalnya dengan mengecek di beberapa node) go ahead. Untuk amannya juga, Anda bisa memberi note atau boundary condition dengan approval client, bahwa Anda mendasarkan perhitungan Anda pada perhitungan kontraktor sebelumnya, atau berdasarkan pipe stress analysis yg sudah ada. Dalam artian, misalnya, Anda menganggap ada thermal movement atau load sebesar sekian berdasarkan perhitungan sebelumnya pada TP X, dan Anda menggunakannya sebagai acuan kalkulasi Anda.
- Sudah saya coba bahas di pembukaan e-mail saya.
Mohon maaf jika banyak yg irrelevant.
Salam,
Firdaus
Dear Rekan Migas,
Mohon bantuan rekan-rekan sehubungan dengan hal yang berkaitan dengan Piping Stress Analysis berikut;
1. Untuk stress analysis pipa baru yang di tie-in ke existing pipe, yang saya tahu tie-in point di pipa existing ini dalam di asumsikan sebagai anchor point, benarkah? kenapa demikian?
2. Bagaimana cara mendapatkan data allowable forces, moments dan movements pada tie-in point di pipa existing tersebut? apakah berdasarkan data stress analysis pipa existing atau dikalkulasi ulang?
3. Apakah semua konsultan untuk Piping stress analysis memerlukan data allowable forces, moments dan movements pada tie-in point dari clientnya? Karena pada project sebelumnya ada konsultan yang tidak meminta data tersebut kepada clientnya.
Salam,
A_Sep
Portal Industri : http://www.migas-indonesia.com
No E-mail (Web) : Migas_Indonesia-nomail@yahoogroups.com
Daily Digest : Migas_Indonesia-digest@yahoogroups.com
Individual Mail : Migas_Indonesia-normal@yahoogroups.com
Administrator : Migas_Indonesia-owner@yahoogroups.com
Mirror : http://groups.google.com/group/Migas-Indonesia-Google
Untuk pergantian alamat email dan pengiriman attachment
silahkan hubungi webmaster(at)migas-indonesia.com
HAPUS BAGIAN EMAIL YANG TIDAK DIPERLUKAN SEWAKTU REPLY
PENGIRIMAN ATTACHMENT KE MILIS HARUS MELEWATI ADMINISTRATOR
--------------------------------------------------------------




No comments:
Post a Comment